Pages

Selasa, 09 April 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBAHAGIAAN






1.      KESEHATAN

Kesehatan yang baik memungkinkan pada usia berapa pun melakukan apa yang hendak dilakukan. Sedangkan kesehatan yang buruk atau ketidak mampuan fisik menjadi halangan untuk mencapai kepuasan bag keinginan dan kebutuhan mereka sedemikian rupa, sehingga menimbulkan rasa tidak bahagia.


2.      DAYA TARIK FISIK

Daya tarik fisik menyebabkan individu dapat diterima dan disukai oleh masyarakat dan sering merupakan penyebab dari prestasi yang lebih besar daripada apa yang mungkin dicapai individu kalau kurang mempunyai daya tarik.


3.      TINGKAT OTONOMI

Semakin besar otonomi yang  dapat dicapai, semakin besar kesempatan untuk merasa bahagia. Hal ini ditemukan baik pada masa kanak-kanak maupun masa dewasa.


4.      KESEMPATAN-KESEMPATAN INTERAKSI DI LUAR KELUARGA

Karena nilai sosial yang tinggi ditekankan pada popularitas, maka di tingkat usia apapun orang akan merasa bahagia apabila mereka mempunyai kesempatan untuk mengadakan hubungan sosial  dengan orang-orang di luar lingkungannya, ketimbang apabila hubungan sosial mereka terbatas pada anggota keluarga.


5.      JENIS PEKERJAAN

Semakin rutin sifat pekerjaan dan semakin  sedikit kesempatan untuk otonomi pekerjaan, semakin kurang memuaskan. Hal ini dilihat pada tugas sehari-hari yang diberikan kepada anak-anak dan juga pekerjaan orang-orang dewasa.


6.      STATUS KERJA

Baik dibidang persekolhan maupun pekerjaan semakin berhasil seseorang melaksanakan tugas, semakin hali itu dihubungkan dengan prestise maka, semakin besar kepuasan yang ditimbulkan.


7.      KONDISI KEHIDUPAN

Kalau pola kehidupan memungkinkan seseorang untuk berinteraksi dengan orang-orang lain baik di dalam keluarga maupun dengan teman-teman dan tetangga di dalam masyarakat, maka kondisi demikian memperbesar kepuasan hidup.


8.      PEMILIKAN HARTA BENDA

Pemilikan harta benda bukan dalam arti memiliki benda itu yang mempengaruhi kebahiagiaan, melainkan cara orang merasakan pemilikan itu.


9.      KESEIMBANGAN ANTARA HARAPAN DAN PENCAPAIAN

Kalau harapan-harapan itu realistis, orang akan puas dan bahagia apabila tujuannya tercapai.


10.  PENYESUAIAN EMOSIONAL

Orang-orang yang dapat menyusaikan diri dengan baik dan yang bahagia, jarang dan tidak terlampau intensif mengungkapkan perasaan-perasaan negatif seperti takut, marah, dan iri hati daripada mereka yang tidak dapat menyusaikan diri dengan baik dan tidak bahagia.


11.  SIKAP TERHADAP PERIODE USIA TERTENTU

Perasaan bahagia yang akan dialami pada usia tertentu sebagian ditentukan oleh pengalaman sendiri bersama orang lain semasa kanak-kanak pda usia itu dan sebagian oleh stereotip budaya.


12.  REALISME DARI KONSEP DIRI

Orang-orang yang yakin bahwa kemampuannya lebih besar dari yang sebenarnya akan merasa tidak bahagia apabila tujuan mereka tidak tercapai. Ketidak bahagiaan mereka dipertajam oleh perasaan tidak mampu dan oleh keyakinan bahwa mereka tidak dimengerti diperlukan kurang adil.


13.  REALISME DARI KONSEP-KONSEP PERAN

Orang-orang cenderung mengangankan peran yang akan dimainkan pada usia mendatang. Apabila peran yang baru itu tidak sesuai dengan harapan mereka, mereka akan merasa tidak bahagia kecuali kalu mereka mau menerima kenyataan peran yang baru itu. Sebagai suatu kelompok, anak-anak dan para remaja cenderung mempunyai konsep peran yang lebih tidak realistik daripada orang-orang dewasa. Hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak bahagia pada tingkat-tingkat usia tersebut.


Psikologi Perkembangan Edisi Kelima "Elizabeth B Hurlock"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar