Pages

Kamis, 20 Januari 2022

GANGGUAN MOOD DEPRESI


 

Gangguan mood mencakup berbagai gangguan emosi yang membuat seseorang tidak dapat berfungsi. Mulai dari kesedihan pada depresi hingga euforia yang tidak realistis dan iritabilitas pada mania.


  •  Depresi --- Gejala dan Simtom
            Depresi merupakan kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah; menarik diri dari orang lain; dan tidak dapat tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual, dan minat serta kesenangan dalam aktivitas yang biasa dilakukan. Sebagaimana sebagian besar dari kita kadang-kadang mengalami kecemasan, demikian juga kita mengalami kesedihan pada suatu masa dalam hidup kita meskipun mungkin tidak dengan kadar atau frekuensi yang cukup untuk menegakkan diagnosis depresi. Depresi sering kali berhubungan atau komorbid dengan berbagai masalah psikologis lain, seperti serangan panik, penyalahgunaan zat, disfungsi seksual, dan gangguan kepribadian.

            Memusatkan perhatian dapat menjadi sesuatu yang sangat melelahkan bagi orang-orang yang mengalami depresi. Mereka tidak dapat dengan mudah memahami apa yang mereka baca dan apa yang dikatakan orang pada mereka. Percakapan juga dapat menjadi suatu pekerjaan; orang-orang yang depresi berbicara dengan lambat, setelah lama terdiam, hanya menggunakan beberapa kata dan nada suara rendah serta monoton. Banyak yang lebih suka duduk sendirian dan berdiam diri. Beberapa penderita lain merasa sangat bersemangat dan tidak dapat duduk tenang. Mereka bergerak cepat, meremas tangan, selalu mengeluarkan suara mengeluh dan menyampaikan keluhan. Bila orang yang depresi dihadapkan pada suatu masalah, mereka tidak dapat memikirkan cara menyelesaikannya. Setiap moment menjadi sangat berat dan kepala mereka terus menerus dipenuhi dengan pikiran menyalahkan diri sendiri. Orang-orang yang depresi dapat mengabaikan kebersihan dan penampilan diri serta mengeluhkan berbagai simtom-somatik tanpa gangguan fisik yang jelas (Simon dkk., 1999). Sangat berkecil hati dan benar-benar tidak memiliki harapan serta inisiatif, mereka selalu merasa khawatir, cemas, dan pesimis hampir sepanjang waktu. 

            

            Simtom dan gejala-gejala depresi cukup bervariasi tergantung tingkatan usia. Depresi pada anak-anak seringkali mengakibatkan berbagai keluhan somatik, seperti sakit kepala atau sakit perut. Pada orang-orang tua depresi seringkali ditandai oleh ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian dan keluhan hilangnya memori. 


Davison, Gerald C, John M. Neale, Ann M. Kring. 2010. Psikologi Abnormal Edisi Sembilan. Jakarta: Rajawali Pers

Selasa, 18 Januari 2022

BEBERAPA MEKANISME PERTAHANAN EGO



  • Represi (Repression) Menjauhkan impuls atau harapan yang dapat diterima dari kesadaran. Contohnya, seorang profesor yang sangat cemas bila memberikan kuliah memulainya dengan mengatakan, "kesimpulannya..."
  • Pengingkaran (Denial) Menjauhkan kejadian-kejadian negatif dari kesadaran. Contohnya, seseorang yang mengalami incest di masa kecilnya tidak dapat mengingat kejadian tersebut ketika dewasa.
  • Proyeksi (Projection) Mengatribusikan kepada orang lain pikiran atau perasaannya sendiri. Contohnya, seseorang yang membenci kelompok ras tertentu percaya bahwa merekalah yang tidak menyukainya.
  • Displacement (Displacement) Mengalihkan perasaan dari sasaran sebenarnya ke orang lain. Contohnya, seorang anak yang marah kepada saudaranya namun kemudian mengalihkan kemarahannya kepada temannya.
  • Rasionalisasi (Rationalilzation) Memberikan penjelasan yang dapat diterima secara sosial yang bukan merupakan alasan sebenarnya dari perilakunya. Contohnya, orang tua yang berteriak dengan marah dan tidak sabar kepada anaknya, kemudiaan mengatakan bahwa dia melakukannya untuk "membangun karakter anak" 
  • Formasi Reaksi (Reaction Formation) Harapan atau impuls yang tidak dapat diterima diubah menjadi sebaliknya. Contohnya, seseorang yang memiliki hasrat seksual kepada anak-anak memimpin kampanye menentang penyiksaan seksual terhadap anak-anak.
  • Sublimasi (Sublimation) Impuls agresif atau seksual diubah menjadi perilaku prososial. Contohnya, seseorang yang memiliki perasaan agresif terhadap ayahnya kemudian menjadi seorang ahli bedah.


Davison, Gerald C, John M. Neale, Ann M. Kring. 2010. Psikologi Abnormal Edisi 9. Jakarta : Rajawali Pers