Pages

Sabtu, 30 Maret 2013

PSIKOLOGI KESEHATAN "MITOS & FAKTA KANKER SERVIKS"


YAKIN ANDA TIDAK BERESIKO KANKER SERVIKS ???
Hmmmmmmmmmmmm  lebih baik simak Mitos dan Fakta tentang “Kanker Serviks” berikut ini
v  Mitos  Kanker serviks (leher Rahim) sama dengan kanker Rahim
v  Fakta  Serviks adalah bagian paling bawah dari badan Rahim. Kanker serviks adalah tumbuhnya sel-sel tidak normal pada serviks (leher Rahim)
v  Mitos Tidak perlu khawatir tentang kanker serviks, kejadiannya tidak banyak kok
v  Fakta di Indonesia37 perempuan terdiagnosis kanker serviks setiap harinya diperikan 20 orang di Indonesia meninggal karena kanker servik setiap hari
v  Mitos Kanker serviks itu penyakit keturunan
v  Fakta kanker serviks disebabkan oleh virus Human Papiloma (HPV) yang bersifat onkogenik (penyebab kanker).  HPV tipe 16 dan 18 bersama-sama menyebabkan 71% kasus kanker serviks. Tipe HPV onkogenik lainnya penyebab kanker serviks adalah 31, 33 dan 45 yang bersama dengan tipe 16 dan 18 menyebabkan 80% kasus kanker serviks.
v  Mitos Tidak perlu mengkhawatirkan kanker serviks jika sudah memiliki hubungan yang stabil dengan pasangan
v  Fakta Setiap perempuan dapat terinfeksi HPV semasa hidupnya. Bahkan jika telah terinfeksi, tidak berarti bahwa dia akan terlindungi dari infeksi berikutnya. Infeksi persisten virus penyebab kanker serviks dapat mengakibatkan terjadinya sel abnormal dan pra-kanker yang seiring dengan berjalannya waktu dapat berkembang menjadi kanker.
v  Mitos Kanker serviks hanya terjadi pada perempuan lanjut usia
v  Fakta Kanker servik dapat menjadi ancaman semua perempuan tanpa memandang usia. Adenokarsinoma (kanker serviks yang paling agresif) merupakan kanker serviks yang lebih sering terjadi pada perempuan muda dan lebih sulit terdeteksi melalui skrining/deteksi dini.
v  Mitos Pemakaian kondom mencegah kanker serviks
v  Fakta kondom tidak sepenuhnya melindungi perempuan dari infeksi HPV karena penyebaran virus tidak hanya melalui kontak kulit kekulit di area genital. Perempuan yang aktif seksual rentan terhadap infeksi HPV sepanjang hidupnya.
v  Mitos Gejala serviks mudah dilihat
v  Fakta kebanyakan infeksi awal HPV dan kanker serviks stadium dini berlangsung tanpa menimbulkan gejala sedikitpun, sehingga penderita masih dapat menjalani kegiatan sehari-hari. Apabila kanker serviks sudah mengalami progresifitas  atau stadium lanjut maka gejala-gejala yang timbul antara lain :
1.       Pendarahan seudah sanggama
2.      Pendarahan spontan yang terjadi di antara periode menstruasi rutin
3.      Nyeri panggul
4.      Nyeri ketika berhubungan seksual
v  Mitos Kanker serviks tidak dapat dicegah
v  Fakta Vaksinasi HPV merupakan pencegahan primer terhadap kanker serviks dengan membantu pembentukan antibody. Papsmear merupakan pencegahan sekunder yang berfungsi mendeteksi sel abnormal atau lesi pra-kanker
v  Mitos Tidak ada alas an untuk memvaksinasi remaja putri
v  Fakta Penelitian menunjukkan bahwa rentang waktu sejak pertama kali berhubungan seksual sampai usia 25-30 tahun merupakan periode insidensi dan prevalenssi infeksi virus penyebab kanker serviks tertinggi pada perempuan. Maka dari itu sangat penting memvaksinasi perempuan muda sedini mungkin untuk mengurangi resiko mereka sebelum terinfeksi virus penyebab kanker serviks
v  Mitos pada perempuan menikah tidak perlu diberikan vaksinasi, cukup skrining saja
v  Fakta Skrining tidak dapat mencegah terjadinya infeksi HPV. Skrining yang diikuti dengan Vaksinasi membantu mengurangi kejadian kanker serviks ecara efektif, dibandingkan dengan tanpa tindakan sama sekali. Vaksinasi dilakukan dalam 3 tahap pemberian, yaitu bulan ke-0, 1 atau 2 dan 6.
v  Mitos Vaksinasi HPV memiliki efek samping yang berbahaya
v  Fakta Vaksin HPV  umumnya dapat ditolerani dengan baik. Reaksi paling umum terlihat setelah vaksinasi berhubungan dengan tempat penyuntikan, seperti nyeri, kemerahan dan bengkak. Efek samping umum  lainnya termasuk nyeri otot dan sakit kepala, namun ini biasanya bersifat ringan dan sementara.

_YAKINKAN DIRI ANDA UNTUK MELAKUKAN PENCEGAHAN_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar