Kelompok aneh/eksentrik terdiri
dari tiga diagnosis-gangguan kepribadian paranoid, skizoid, dan skizotipal.
Simtom-simtom gangguan tersebut memiliki beberapa kesamaan dengan simtom-simtom
skizofrenia, terutama dengan simtom ringan dalam fase prodormal dan residual.
Gangguan Kepribadian
Paranoid
Individu
yang mengalami gangguan kepribadian paranoid
selalu mencurigai orang lain. Orang-orang dengan diagnosis ini merasa
dirinya diperlakukan secara salah dan dieksploitasi oleh orang lain sehingga
berperilaku misterius dan selalu waspada terhadap tanda-tanda adanya tipu daya
atau pelecehan. Mereka seringkali kasar dan bereaksi dengan kemarahan terhadap
apa yang mereka anggap sebagai penghinaan. Individu semacam itu enggan
memercayai orang lain dan cenderung menyalahkan mereka serta menyimpan dendam
meskipun bila ia sendiri juga salah. Mereka sangat pencemburu dan tanpa alasan
dapat mempertanyakan kesetiaan pasangan atau kekasih mereka.
Para
pasien yang mengalami gangguan kepribadian paranoid dipenuhi keraguan yang
tidak beralasan terhadap kesetiaan orang lain atau bahwa orang lain tersebut
dapat dipercaya. Mereka dapat melihat makna negatif atau ancaman pada berbagai kejadian;
contohnya, individu dapat merasa yakin bahwa anjing milik tetangganya sengaja
menggongong di awal pagi untuk mengganggunya. Diagnosis ini berbeda dari
skizofrenia tipe paranoid karena simtom-simtom lain skizofrenia, seperti
halusinasi, tidak terjadi dan keberfungsian sosial dan pekerjaan tidak terlalu
terpengaruh. Juga tidak terjadi disorganisasi kognitif yang merupakan
karakteristik skizofrenia . diagnosis juga ini berbeda dari gangguan waham
karena tidak terjadi delusi penuh.
Gangguan
kepribadian paranoid paling bayak terjadi pada kaum laki-laki dan paling banyak
dialami bersamaan dengan gangguan kepribadian skizotipal, ambang, dan
menghindar (Bernstein, 1993; Morey, 1988). Prevalensinya berkisar 2 persen
(Torgersen, Kringlen, & Cramer, 2001).
Kriteria Gangguan Kepribadian paranoid dalam
DSM-IV-TR
- · Kecurigaan yang bersifat pervasif bahwa dirinya sedang dicelakai, dikhianati, atau dieksploitasi
- · Keraguan yang tidak berdasar terhadap kesetiaan teman-teman atau para rekanan dan bahwa mereka dapat dipercaya
- · Enggan memercayai orang lain karena kriteria di atas
- · Memberikan makna tersendiri terhadap berbagai tindakan orang lain yang tidak mengandung maksud apapun
- · Mendendam atas berbagai hal yang dianggapnya sebagai kesalahan
- · Reaksi berupa kemarahan terhadap apa yang dianggapnya sebagai serangan terhadap karakter atau reputasi
- · Sama dengan dua kriteria pertama, kecurigaan yang tidak berdasar terhadap kesetiaan pasangan hidupnya atau pasangan seksual lain.
Gangguan Kepribadian
Skizoid
Kriteria Gangguan Kepribadian
Skizoid dalam DSM-IV-TR
- · Kurang berminat atau kurang menyukai hubungan dekat
- · Hampir secara eksklusif lebih menyukai kesendirian
- · Kurangnya minat untuk berhubungan seks
- · Hanya sedikit, jika ada, mengalami kesenangan
- · Kurang memiliki teman
- · Bersikap masa bodoh terhadap pujian atau kritik dari orang lain
- · Afek datar, ketidaklekatan emosional
Pasien yang
mengalami gangguan kepribadian skizoid tidak menginginkan atau menikmati
hubungan sosial dan biasanya tidak memiliki teman akrab. Mereka tampak tumpul ,
datar, dan menyendiri serta tidak mempunyai perasaan hangat serta tulus kepada
orang lain. Mereka jarang memilki emosi kuat, tidak tertarik pada hubungan
seks, dan hanya mengalami sedikit aktivitas yang menyenangkan. Bersikap masa
bodoh terhadap pujian, kritikan, dan perasaan orang lain, individu yang mengalami
gangguan ini adalah seorang penyendiri dan menyukai berbagai aktivitas yang
dilakukan dalam kesendirian. Prevalensi gangguan kepribadian skizoid dilaporkan
kurang dari 2 persen. Prevalensinya sedikit lebih kecil pada kaum perempuan
dibanding pada kaum laki-laki (Torgersen, Kringlen, & Cramer, 2001).
Gangguan Kepribadian
Skizotipal
Kriteria Gangguan Kepribadian
Skizotipal dalam DSM-IV-TR
- · Ideas of reference
- · Keyakinan yang aneh atau pemikiran magis, a,l,. Percaya terhadap persepsi ekstra indrawi
- · Persepsi yang tidak biasa, a,l,. Keyakinan yang menyimpang tentang tubuhnya
- · Pola bicara aneh
- · Kecurigaan yang ekstrem, paranoid
- · Afek yang tidak sesuai
- · Perilaku atau penampilan yang aneh
- · Kurang memilki teman akrab
- · Rasa tidak nyaman yang ekstrem atau kadang kecemasan yang ekstrem bila berada diantara orang lain
Para pasien yang
mengalami gangguan keperibadian skizotipal biasanya memilki kesulitan dalam
hubungan interpersonal yang terjadi dalam kepribadian skizoid dan kecemasan
sosial yang berlebihan yang tidak berkurang setelah mereka mengenal orang-orang
disekitarnya. Beberapa simtom tambahan yang lebih eksentrik terjadi dalam
gangguan kepribadian skizotipal. Simtom-simtom tersebut pada intinya adalah
simtom-simtom yang menandai fase prodormal dan residual skizofrenia.
Para pasien yang
mengalami gangguan kepribadian skizotipal dapat memiliki kepercayaan yang aneh
atau pemikiran magis-takhayul, keyakinan bahwa mereka memiliki kemampuan
paranormal dan telepati-dan ilusi yang berulang-mereka dapat merasakan
kehadiran suatu kekuatan atau seseorang yang secara aktual tidak berada disana.
Dalam pembicaraan, mereka dapat menggunakan kata-kata dengan cara yang tidak
umum dan tidak jelas, contohnya, “bukan orang yang sangat dapat berbicara.”
Perilaku dan penampilan mereka juga eksentrik; sebagai contoh, mereka berbicara
kepada diri sendiri dan memakai pakaian yang kotor serta kusut. Ciri yang juga
umum terjadi adalah ideas of reference
(keyakinan bahwa berbagai kejadian memiliki makna yang khusus dan tidak biasa
bagi orang yang bersangkutan), kecurigaan, dan pikiran paranoid. Afek tampak
terbatas dan datar.
ada juga avoidant personality disorder ya ?
BalasHapus#Eko ada,. gangguan kepribadian menghindar kan??? :)
BalasHapusApa gangguan kepribadian tersebut bisa diatasi??
BalasHapusKarna terlalu membingungkan merasa selalu waspada dan tdak mempercayai org lain.